Di masa kecil saya mengenal sagu saat bapak selalu suka membuat olahan sagu seperti lem, dikasi kelapa parut lalu dicampur gula pasir. Saat hujan, beliau suka membuat olahan sagu tersebut. Kala itu saya suka berkelakar itu adalah lem yang rasanya manis. Hahaha. Selain itu masyarakat Sambas juga pastinya kenal dengan lempeng sagu. Lempeng ya seperti lempengan, jadi lempengan sagu, kering yang dimasak tanpa minyak menggunakan wajan lebar, dimakan dengan dicocol menggunakan gula merah atau sambil menghirup kopi.
Tahun terus berganti, saya mengenyam pendidikan di Pontianak ternyata baru mengenal yang namanya Mie Sagu. Ya, Mie yang berasal dari sagu, teksturnya seperti cendol memanjang dan berwarna keruh. Yang pastinya beda banget dengan makanan khas daerah Indonesia Timur, Papeda dengan kuah kuningnya. Mie sagu malah berkuah bening mendekati keruh dengan campuran ebi dan sayuran, mienya besar-besar dan pastinya kenyal.
mie sagu khas pontianak
Mie Sagu Khas Pontianak

Pertama kali mencicipi mie sagu saya pikir rasanya manis, dan saya kurang tertarik dengan makanan manis, lebih menyukai yang gurih tepatnya. Namun, setelah mencicipi mie sagu, saya menyesal tidak sejak dulu mengenalnya. Sejak itu saya tau arti terlambatnya mengenal. Hehehe. Mie sagu bisa dinikmati dengan kecap, cabe dan air perasan jeruk biar tambah segerrr. Untuk tingkat pedasnya bisa diatur masing-masing selera, persis seperti kita makan olahan mie yang lain. Terbayang nggak gimana nikmatnya?
Mie sagu masuk dalam jajaran olahan mie non terigu yang menyehatkan banyak orang. Bahkan di pasar tradisional juga dijual olahan siap sajinya. Dan di beberapa kesempatan saya bertemu mie mentahnya yang bisa diolah di rumah dengan campuran-campuran yang kita inginkan. Biasanya terjual dalam kantong-kantong plastik per kilonya.
Seiring berjalannya waktu tinggal di Pontianak, mie sagu bukan lah makanan yang aneh lagi, bahkan di komplek rumah kakak saya setiap hari malah bisa ditemukan dengan harga murah ala emak-emak komplek. Lalu apakah mie sagu akan kita jumpai di rumah makan atau restoran di Pontianak? Bisa dong! Di Bakso dan Bakmie Pak Usu terdapat campuran mie sagu khas Pontianak yang kaya akan rasa. Ada campuran kecambah, kucai, ikan teri, ebi, dan kacang tanah. Selain mengenyangkan pastinya juga sehat karena ada sayuran di dalamnya. Kuahnya yang dihirup selagi hangat pastinya ikut menghangatkan lambung yang lagi laper. Krenyes-krenyes sayuran dan gurihnya ikan teri juga menambah kenikmatan setiap suapan mie sagu. Porsi yang ditawarkan kalo sedang lapar banget sangat cukup untuk mengenyangkan lambung kita yang bergejolak.
mie-sagu-khas-pontianak
Mie Sagu tersedia di Bakso & Bakmi Pak Usu Pontianak

Pengolahan dan penyimpanan mie sagu juga termasuk mudah dan murah. Mie sagu sebagai makanan lokal Kalbar yang memiliki nilai jual ini juga aman dikonsumsi oleh segala usia. Karena berbahan dasar sagu, pastinya mengandung karbohidrat untuk menambah tenaga. Sagu memiliki nilai kalori lebih tinggi 2x lipat dibandingkan nasi. Setiap 100 gram sagu mengandung 209 kcal. Selain aman dikonsumsi ternyata sagu juga menjadi bahan dasar yang mudah untuk diolah menjadi penganan lokal, salah satunya Mie Sagu khas Pontianak.

Bagi pencinta kuliner yang senang mencicipi kuliner khas daerah, saat berkunjung ke Kota Khatulistiwa jangan lupa untuk mampir di Bakso dan Bakmie Pak Usu, selain Mie Sagu Khas Pontianak tersedia juga Bakmie Kepiting Halal Khas Pontianak. Harga yang ditawarkan semangkuk Mie Sagu juga terjangkau. Jadi, jangan lupa untuk mampir ya Travelmates! Karena jalan-jalan itu butuh banyak tenaga..