Pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat memiliki banyak sekali sungai. Dari yang terkecil hingga yang terpanjang. Sungai Kapuas, sungai yang paling populer di Kalimantan Barat bahkan Indonesia ini mengambil nama dari hulu asal muasal airnya, Kapuas Hulu. Air yang bersumber dari Pegunungan Muller dengan panjang 1.143 km ini menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat Dayak dan Melayu di sepanjang aliran sungai.
Sungai Kapuas merupakan ikon penting Kalimantan Barat yang membelah hulu Kalbar hingga ke muaranya. Sungai terpanjang di Indonesia ini menjadi sarana penting dalam lalu lintas transportasi air bagi masyarakat Kalimantan Barat, khususnya Pontianak. Selain sebagai sarana penunjang transportasi dan perkembangan ekonomi masyarakat (contohnya tambak ikan), sungai Kapuas juga saat ini mulai dikembangkan untuk tempat wisata. Wisata air secara khususnya.
Jempatan Kapuas dimalam hari tampak indah sebagai wisata air sungai Kapuas.

Banyak tempat wisata yang mengedepankan sungai sebagai tempat wisatanya, sebagai contoh; wisata kuliner di pasar terapung, canoeing, cafe terapung, meriam karbit, lomba sampan hingga ski air. Kota Khatulistiwa sangat erat hubungannya dengan suhu panas di siang hari. Banyak tempat wisata di Kota Pontianak lebih digemari didatangi saat sore hari hingga malam hari. Alun-alun kapuas salah satunya. Uniknya di alun-alun kapuas yang menarik perhatian adalah wisata sungai yang difasilitasi Kapal Bandong. Kapal Bandong adalah sebutan untuk kapal wisata yang membawa penumpang menyusuri sungai Kapuas untuk menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan. Kapal Bandong ini menyediakan aneka makanan dan minuman layaknya caffee.
Kapal Bandong
Bagian atas kapal Bandong disediakan tempat santai untuk sekedar duduk-duduk dan dipungut biaya Rp 15.000 (pulang pergi) dengan jarak tempuh dari Alun-alun Kapuas hingga Jembatan Kapuas selama kurang lebih 30-40 menit. Pemandangan pada malam hari yang sangat romantis dengan cahaya gemerlap lampu kota Pontianak, pertigaan sungai Landak dan Sungai Kapuas, Keraton Kadriah dan Masjid Jami’ Kesultanan Pontianak serta lampu warna-warni yang menghiasi jembatan Kapuas.
Kesejukan malam ditambah angin sepoi-sepoi akan menemani kita di sepanjang perjalanan di atas air. Wisata ini juga cocok diperkenalkan untuk anak-anak dengan ikon budaya dan religi Kota Pontianak. Selain sebagai sarana hiburan dan melepas lelah, berbagi cerita dan ilmu dengan anak-anak ataupun teman jalan (travelmate) juga bisa dilakukan sambil melintas di atas sungai.
Momen melintasi sungai Kapuas

Selain tips untuk pendidikan dan hiburan, tips mengabadikan momen kebersamaan saat berwisata yaitu gunakanlah kamera yang menggunakan flash karena cahaya yang minim dan bisa menggunakan alat bantu berupa tongsis untuk hasil yang maksimal serta jaga keselamatan dan keamanan saat diatas kapal Bandong, terutama bagi yang tidak bisa berenang dan anak kecil. Jangan pernah tinggalkan anak kecil sendirian, duduk terlalu tepi maupun memanjat tepian kapal. Jangan lupa untuk mampir menikmati pemandangan Kota Pontianak di malam hari sambil duduk santai bersama teman di atas kapal Bandong.  Kami tunggu kedatangan anda di Kota Khatulistiwa!